Oleh Sahrudin, A.Ma & Sri Iriani, A.Ma
A.Pendekatan, Metode, dan Teknik Pembelajaran Bahasa
1.Pendekatan
Dalam proses belajar mengajar, kita mengenal istilah pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Istilah-istilah tersebut sering digunakan dengan pengertian yang sama, artinya orang menggunakan istilah metode dengan pengertian yang sama dengan pendekatan, demikian pula dengan istilah teknik dan metode.
Sebenarnya, ketiga istilah tersebut mempunyai makna yang berbeda, walaupun dalam penerapannya ketiga-tiganya saling berkaitan. Tentang hal ini, Ramelan (1982) mengutip pendapat Anthony yang mengatakan bahwa pendekatan ini mengacu pada seperangkat asumsi yang saling berkaitan, dan berhubungan dengan sifat bahasa serta pengajaran bahasa. Pendekatan merupakan dasar teoritis untuk suatu metode.
Asumsi-asumsi tersebut diatas menimbulkan adanya pendekatan-pendekatan yang berbeda yakni :
a.Pendekatan yang mendasari pendapat bahwa belajar berbahasa, berarti berusaha membiasakan diri menggunakan bahasa untuk berkomunikasi. Tekanannya pada pembiasaan.
b.Pendekatan yang didasari pendapat bahwa belajar berbahasa, berarti berusaha untuk memperoleh kemampuan berkomunikasi secara lisan. Tekanan pembelajarannya pada kemampuan berbicara.
c.Pendekatan yang didasari pendapat bahwa pembelajara bahasa, yang harus diutamakan ialah pemahaman akan kaidah-kaidah yang mendasari ujaran, tekanan pembelajaran pada aspek kognitif bahasa bukan pada kemampuan menggunakan bahasa.
2.Metode
Metode pembelajaran bahasa ialah rencana pembelajaran bahasa, yang mencakup pemilihan, penentuan, dan penyusunan secara sistematis bahan yang diajarkan, serta kemungkinan pengadaan remedi dan bagaimana pengembangannya. Pemilihan, penentuan, dan penyusunan bahan ajar secara sistematis, dimaksudkan agar bahan ajar tersebut mudah diserap dan dikuasai oleh siswa. Semua itu didasarkan pada pendekatan yang dianut, dengan kata lain, pendekatan merupakan penentu metode yang digunakan.
Metode, mencakup pemilihan dan penetuan bahan ajar serta kemungkinan pengadaan remedi dan pengembangan bahan ajar tersebut. Dalam hal ini guru menetapkan tujuan yang hendak dicapai. Kemudian ia mulai memilih bahan ajar. Sesudah itu bahan ajar tersebut disusun menurut urutan tingkat kesukarannya. Disamping itu guru juga merencanakan pula cara mengevaluasi, mengadakan remedi serta pengembangan bahan ajar tersebut.
3.Teknik
Teknik pembelajaran merupakan cara guru menyampaikan bahan ajar yang telah disusun (dalam metode), berdasarkan pendekatan yang dianut. Teknik yang digunakan oleh guru bergantung pada kemampuan guru itu mencari akal atau siasat agar proses belajar mengajar dapat berjalan lancar dan berhasil dengan baik. Dalam menetukan teknik pembelajaran ini, guru perlu mempertimbangkan situasi kelas, lingkungan, kondisi siswa, sifat-sifat siswa, dan kondisi-kondisi lainnya. Untuk metode yang sama, dapat digunakan teknik pembelajaran yang berbeda-beda, tergantung pada berbagai faktor tersebut.
Dari uraian diatas dapat dikatakan teknik pembelajaran adalah siasat yang dilakukan oleh guru dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk memperoleh hasil yang optimal.
B.Pendekatan-pendekatan dalam pembelajaran Bahasa
Pendekatan yang telah lama diterapkan dalam pembelajaran bahasa, anatar lain ialah pendekatan tujuan dan pendekatan struktural. Kemudian menyusul pendekatan yang dipandang lebih sesuai dengan hakekat dan fungsi bahasa, yakni pendekatan komunitatif dan pendekatan terpadu.
1.Pendekatan Tujuan
Pendekatan tujuan ini dilandasi oleh pemikiran bahwa dalam setiap kegiatan belajar mengajar, yang harus dipikirkan dan ditetapkan terlebih dahulu ialah tujuan yang hendak dicapai. Dengan memperhatikan tujuan yang telah ditetapkan itu dapat ditentukan metode mana yang akan digunakan dan teknik pengajaran yang bagaimana yang diterapkan agar tujuan pembelajaran tersebut dapat dicapai.
Jadi proses belajar mengajar ditentukan oleh tujuan yang ditetapkan, untuk mencapai tujuan itu sendiri. Berdasarkan pendekatan tujuan, maka yang penting adalah tercapainya tujuan. Adapun proses pembelajarannya, bagaimana metodenya, bagaimana teknik pembelajarannya tidak merupakan masalah penting.
Penerapan pendekatan tujuan ini sering dikaitkan dengan “cara belajar tuntas”. Berarti suatu kegiatan belajar mengajar dianggap berhasil, apabila sedikit-dikitnya 85 % dari jumlah siswa yang mengikuti pelajaran itu menguasai minimal 75 % dari bahan ajar yang diberikan guru. Penentuan keberhasilan itu didasarkan hasil tes sumatif . jika sekurang-kurangnya 85 % Dari jumlah siswa dapat mengerjakan atau dapat menjawab dengan betul minimal 75 % dari soal yang diberikan oleh guru maka pelajaran dapat dianggap berhasil.
2.Pendekatan Struktural
Pendekatan struktural merupakan salah satu pendekatan dalam pembelajaran bahasa, yang dilandasi oleh asumsi yang menganggap bahasa sebagai seperangkat kaidah. Atas dasar anggapan tersebut timbul pemikiran bahwa pembelajaran bahasa harus diutamakan penguasaan kaidah-kaidah bahasa atau tata bahasa. Oleh sebab itu pembelajaran bahasa perlu dititik beratkan pada pengetahuan tentang struktur bahasa yang tercakup dalam fonologi, morfologi, dan sintaksis. Dalam hal ini pengetahuan tentang pola-pola kalimat, pola kata, dan suku kata menjadi sangat penting, jelas, bahwa aspek kognitif bahasa diutamakan.
Disamping kelemahan, pendekatan ini juga memiliki kelebihan. Dengan pendekatan struktural siswa akan menjadi cermat dalam menyusun kalimat, karena mereka memahami kaidah-kaidahnya.
A.Pendekatan, Metode, dan Teknik Pembelajaran Bahasa
1.Pendekatan
Dalam proses belajar mengajar, kita mengenal istilah pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Istilah-istilah tersebut sering digunakan dengan pengertian yang sama, artinya orang menggunakan istilah metode dengan pengertian yang sama dengan pendekatan, demikian pula dengan istilah teknik dan metode.
Sebenarnya, ketiga istilah tersebut mempunyai makna yang berbeda, walaupun dalam penerapannya ketiga-tiganya saling berkaitan. Tentang hal ini, Ramelan (1982) mengutip pendapat Anthony yang mengatakan bahwa pendekatan ini mengacu pada seperangkat asumsi yang saling berkaitan, dan berhubungan dengan sifat bahasa serta pengajaran bahasa. Pendekatan merupakan dasar teoritis untuk suatu metode.
Asumsi-asumsi tersebut diatas menimbulkan adanya pendekatan-pendekatan yang berbeda yakni :
a.Pendekatan yang mendasari pendapat bahwa belajar berbahasa, berarti berusaha membiasakan diri menggunakan bahasa untuk berkomunikasi. Tekanannya pada pembiasaan.
b.Pendekatan yang didasari pendapat bahwa belajar berbahasa, berarti berusaha untuk memperoleh kemampuan berkomunikasi secara lisan. Tekanan pembelajarannya pada kemampuan berbicara.
c.Pendekatan yang didasari pendapat bahwa pembelajara bahasa, yang harus diutamakan ialah pemahaman akan kaidah-kaidah yang mendasari ujaran, tekanan pembelajaran pada aspek kognitif bahasa bukan pada kemampuan menggunakan bahasa.
2.Metode
Metode pembelajaran bahasa ialah rencana pembelajaran bahasa, yang mencakup pemilihan, penentuan, dan penyusunan secara sistematis bahan yang diajarkan, serta kemungkinan pengadaan remedi dan bagaimana pengembangannya. Pemilihan, penentuan, dan penyusunan bahan ajar secara sistematis, dimaksudkan agar bahan ajar tersebut mudah diserap dan dikuasai oleh siswa. Semua itu didasarkan pada pendekatan yang dianut, dengan kata lain, pendekatan merupakan penentu metode yang digunakan.
Metode, mencakup pemilihan dan penetuan bahan ajar serta kemungkinan pengadaan remedi dan pengembangan bahan ajar tersebut. Dalam hal ini guru menetapkan tujuan yang hendak dicapai. Kemudian ia mulai memilih bahan ajar. Sesudah itu bahan ajar tersebut disusun menurut urutan tingkat kesukarannya. Disamping itu guru juga merencanakan pula cara mengevaluasi, mengadakan remedi serta pengembangan bahan ajar tersebut.
3.Teknik
Teknik pembelajaran merupakan cara guru menyampaikan bahan ajar yang telah disusun (dalam metode), berdasarkan pendekatan yang dianut. Teknik yang digunakan oleh guru bergantung pada kemampuan guru itu mencari akal atau siasat agar proses belajar mengajar dapat berjalan lancar dan berhasil dengan baik. Dalam menetukan teknik pembelajaran ini, guru perlu mempertimbangkan situasi kelas, lingkungan, kondisi siswa, sifat-sifat siswa, dan kondisi-kondisi lainnya. Untuk metode yang sama, dapat digunakan teknik pembelajaran yang berbeda-beda, tergantung pada berbagai faktor tersebut.
Dari uraian diatas dapat dikatakan teknik pembelajaran adalah siasat yang dilakukan oleh guru dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk memperoleh hasil yang optimal.
B.Pendekatan-pendekatan dalam pembelajaran Bahasa
Pendekatan yang telah lama diterapkan dalam pembelajaran bahasa, anatar lain ialah pendekatan tujuan dan pendekatan struktural. Kemudian menyusul pendekatan yang dipandang lebih sesuai dengan hakekat dan fungsi bahasa, yakni pendekatan komunitatif dan pendekatan terpadu.
1.Pendekatan Tujuan
Pendekatan tujuan ini dilandasi oleh pemikiran bahwa dalam setiap kegiatan belajar mengajar, yang harus dipikirkan dan ditetapkan terlebih dahulu ialah tujuan yang hendak dicapai. Dengan memperhatikan tujuan yang telah ditetapkan itu dapat ditentukan metode mana yang akan digunakan dan teknik pengajaran yang bagaimana yang diterapkan agar tujuan pembelajaran tersebut dapat dicapai.
Jadi proses belajar mengajar ditentukan oleh tujuan yang ditetapkan, untuk mencapai tujuan itu sendiri. Berdasarkan pendekatan tujuan, maka yang penting adalah tercapainya tujuan. Adapun proses pembelajarannya, bagaimana metodenya, bagaimana teknik pembelajarannya tidak merupakan masalah penting.
Penerapan pendekatan tujuan ini sering dikaitkan dengan “cara belajar tuntas”. Berarti suatu kegiatan belajar mengajar dianggap berhasil, apabila sedikit-dikitnya 85 % dari jumlah siswa yang mengikuti pelajaran itu menguasai minimal 75 % dari bahan ajar yang diberikan guru. Penentuan keberhasilan itu didasarkan hasil tes sumatif . jika sekurang-kurangnya 85 % Dari jumlah siswa dapat mengerjakan atau dapat menjawab dengan betul minimal 75 % dari soal yang diberikan oleh guru maka pelajaran dapat dianggap berhasil.
2.Pendekatan Struktural
Pendekatan struktural merupakan salah satu pendekatan dalam pembelajaran bahasa, yang dilandasi oleh asumsi yang menganggap bahasa sebagai seperangkat kaidah. Atas dasar anggapan tersebut timbul pemikiran bahwa pembelajaran bahasa harus diutamakan penguasaan kaidah-kaidah bahasa atau tata bahasa. Oleh sebab itu pembelajaran bahasa perlu dititik beratkan pada pengetahuan tentang struktur bahasa yang tercakup dalam fonologi, morfologi, dan sintaksis. Dalam hal ini pengetahuan tentang pola-pola kalimat, pola kata, dan suku kata menjadi sangat penting, jelas, bahwa aspek kognitif bahasa diutamakan.
Disamping kelemahan, pendekatan ini juga memiliki kelebihan. Dengan pendekatan struktural siswa akan menjadi cermat dalam menyusun kalimat, karena mereka memahami kaidah-kaidahnya.