-->

Saturday, July 4, 2009

STAD untuk Pembelajaran IPA


Materi ini dapat anda download selengkapnya di situs dunia guru dot com

DOWNLOAD DI SINI

Abstrak : Salah satu upaya meningkatkan kualitas proses belajar mengajar di kelas adalah dengan mengembangkan
perangkat pembelajaran. Pengembangan perangkat pembelajaran dimaksudkan untuk menemukan perangkat yang
digunakan di SLTP. Penerapan perangkat ini dilakukan oleh guru mitra yang telah dilatih melalui praktek pemodelan.
Dari hasil penelitian ini diperoleh beberapa temuan antara lain guru dalam mengelola pembelajaran cukup baik, dan
dapat meningkatkan aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran, guru mampu melatihkan keterampilan proses
dengan baik, mengubah pembelajaran dari teacher center menjadi student centered, serta dapat meningkatkan proporsi
jawaban benar siswa. Hasil belajar yang diajar dengan pendekatan keterampilan proses dalam seting pembelajaran
kooperatif tipe STAD lebih baik dibanding pembelajaran yang tidak menggunakan pembelajaran kooperatif.
Kata Kunci: Pendekatan keterampilan proses (PKP), Pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement
Division), perangkat pembelajaran, kualitas belajar.

1. Pendahuluan
Perkembangan ilmu pengetahuan alam (IPA) telah melaju dengan pesatnya. Hal ini erat hubungannya dengan perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi memberikan wahana yang memungkinkan IPA berkembang dengan
pesat. Perkembangan IPA yang begitu pesat, menggugah para pendidik untuk dapat merancang dan melaksanakan
pendidikan yang lebih terarah pada penguasaan konsep IPA, yang dapat menunjang kegiatan sehari-hari dalam
masyarakat. Untuk dapat menyesuaikan perkembangan IPA kreatifitas sumber daya manusia merupakan syarat mutlak
ditingkatkan. Jalur yang tepat untuk meningkatkan sumber daya manusia adalah melalui jalur pendidikan.
Dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia melalui jalur pendidikan khususnya ilmu pengetahuan alam arah
perkembangannya tidak terlepas dari Kurikulum SLTP 1994, yang bertujuan meningkatkan keterampilan proses untuk
memperoleh konsep-konsep IPA dan menumbuhkan nilai dan sikap ilmiah dan menerapkan konsep dan prinsip IPA
untuk menghasilkan karya teknologi sederhana yang berkaitan dengan kebutuhan manusia.
Perkembangan IPA tidak hanya ditunjukkan oleh kumpulan fakta saja (produk ilmiah) tetapi juga oleh timbulnya metode ilmiah dan sikap ilmiah. Jadi, proses atau keterampilan proses atau metode ilmiah itu merupakan bagian dari IPA khususnya bidang studi IPA-Fisika. Selama siswa menggunakan sikap ilmiah, maka IPA merupakan pengetahuan yang dinamis tidak statis baik dalam teori maupun dalam praktek. IPA bukan sekedar pengetahuan, tetapi IPA adalah human enterprise yang melibatkan operasi mental, keterampilan, dan strategi, yang dirancang manusia untuk menemukan hakikat jagad raya.
Menurut kurikulum SLTP 1994, pendekatan IPA adalah pendekatan keterampilan proses yang menekankan pada
keterampilan memperoleh pengetahuan dan mengkomunikasikan hasilnya. Hal ini berarti bahwa proses belajar
mengajar IPA di SLTP tidak hanya berlandaskan pada teori pembelajaran perilaku, tetapi lebih menekankan pada
prinsip-prinsip belajar dari teori kognitif. Namun kenyataan di lapangan proses belajar mengajar masih didominasi
metode konvensional.
Hal ini sejalan dengan pengamatan Sukabdiyah (1999:3) bahwa di sekolah sebagian guru IPA di SLTP yang pernah ikut
PKG kembali lagi ke metode konvensional dengan berbagai alasan, akibatnya banyak kegagalan yang dialami siswa.
Lebih jauh, Sukabdiyah menjelaskan hasil pengamatannya bahwa nilai EBTANAS Murni pada mata pelajaran IPA siswa
SLTP Negeri-Swasta Jakarta Barat tahun ajaran 1999/2000, dari 25.473 siswa yang ikut ujian jumlah siswa yang
memperoleh kualifikasi D dengan NEM 4,51 – 5,50 adalah 10.123 siswa atau 40%, dan kualifikasi E dengan NEM < 4,50
adalah 9.627 siswa atau 38%. Siswa yang termasuk kualifikasi D dan E belum tentu termasuk kelompok slow learner,
mereka mungkin tidak mendapatkan pelajaran IPA yang sesuai.

Advertiser