Kemendikbud --- Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Sesjen Kemendikbud) Didik Suhardi dan General Manager Europalia International, Baroness Kristine De Mulder menandatangani perjanjian Kerangka Kerja Festival Europalia. Perjanjian ini meliputi kerja sama teknis termasuk rencana program, tanggung jawab, pendanaan serta sponsor-sponsor dalam penyelenggaraan Festival Europalia 2017-2018, di mana Indonesia akan menjadi negara tamu atau guest country.
Penandatanganan Perjanjian Kerangka Kerja Sama itu disaksikan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan dan Patrick Hermann selaku Duta
Besar Kerajaan Belgia untuk Republik Indonesia, di Kantor Kemendikbud,
Jakarta, Senin (7/12/2015). Penandatanganan ini merupakan tindak lanjut
atas MoU Festival Europalia yang telah dilakukan sebelumnya di bulan
Juli 2015.
Festival Europalia merupakan salah satu festival seni dan budaya
terbesar di dunia, yang dilaksanakan di puluhan kota di Belgia dan
Eropa. Indonesia secara bangga terpilih menjadi “Negara Tamu” (Guest
Country) untuk penyelenggaraan mendatang, tepatnya pada
September/Oktober 2017 s.d. Januari 2018.
Sebagai salah satu negara yang memiliki kekayaan budaya yang paling
beragam di dunia, Indonesia akan menjelaskan berbagai keanekaragaman,
kejeniusan seni modern, modal sosial, budaya kepulauan, pengetahuan dan
“local genius” serta keanekaragaman hayati yang akan diintegrasikan
kedalam Festival Europalia Indonesia 2017-2018 mendatang. Tema untuk
Festival Europalia Indonesia 2017 diharapkan dapat diumumkan pada bulan
Februari 2016 mendatang.
Dalam pelaksanaan Festival Europalia 2017-2018, Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan akan bekerja melalui dua unit kerja utama, yaitu:
Sekretariat Jenderal pada sisi manajemen dan Direktorat Jenderal
Kebudayaan pada sisi substansi. Sumber pembiayaan Festival Europalia
Indonesia diharapkan berasal dari multi-sektor yakni: Pembiayaan negara
(APBN) Pembiayaan daerah (APBD), BUMN, dan pihak-pihak swasta beserta
sponsor.
Festival Europalia Indonesia diharapkan menjadi jendela Indonesia
kepada dunia melalui kacamata budaya. Festival ini diharapkan dapat
menjelaskan sejarah kebudayaan Indonesia dari jaman dahulu hingga masa
depan. Festival ini juga dapat menjadi etalase atas bermacam-macam dan
berbagai kekayaan budaya Indonesia dari Aceh hingga Papua, dan dari
zaman pra sejarah hingga era modern
Sumber: Kemdikbud
Sumber: Kemdikbud