-->

Tuesday, September 8, 2009

PENERAPAN PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN KOMPUTER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

A. LATAR BELAKANG
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah yang memiliki peranan penting dalam mengembangkan kemampuan berfikir siswa. Pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik dimulai dari sekolah dasar dan membekali peserta didik dengan kemampuan berfikir logis, analitis, sistematis, kritis, kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Hal ini sejalan dengan tujuan pembelajaran matematika yaitu: (1) memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah; (2) menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika; (3) memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh; (4) mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah; (5) memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah (Depdiknas, 2006).
Berdasarkan tujuan tersebut pemerintah telah melakukan berbagai usaha untuk perbaikan dan pembaharuan sistem pendidikan seperti perbaikan buku paket, penyempurnaan kurikulum, dengan meningkatkan kemampuan guru melalui penataran. Meskipun demikian, hasil belajar siswa masih rendah khususnya pada pelajaran matematika. Hal ini merupakan masalah bagi pengajar untuk memilih metode mengajar yang dapat menarik perhatian siswa untuk belajar sehingga menimbulkan minat dan motivasi bagi siswa untuk berprestasi yang juga akan mendukung terhadap hasil belajar matematika.
Berkaitan dengan hasil belajar, berdasarkan hasil wawancara penulis dengan guru mata pelajaran matematika kelas Xa SMA Negeri 1 Pkl. Kuras tahun pelajaran 2007/2008 diperoleh informasi bahwa hasil belajar matematika siswa pada semester genap 2007/ 2008 masih rendah khususnya pada materi pokok ruang dimensi tiga. Hal ini didasarkan dari ketercapaian kompetensi masih di bawah KKM yang telah ditetapkan oleh sekolah yaitu 65. Berikut ini adalah daftar tingkat ketuntasan belajar siswa kelas Xa SMA Negeri 1 Pkl. Kuras pada semester genap tahun pelajaran 2007/ 2008.
Tabel 1. Hasil belajar matematika 37 siswa kelas Xa SMA Negeri 1 Pkl. Kuras pada semester genap tahun pelajaran 2007/ 2008

No Pokok Bahasan Persentase siswa mencapai KKM
1 Perbandingan dan fungsi trigonometri 59,45 %
2 Logika matematika 56,75 %
3 Ruang dimensi tiga 43,24 %

Dari tabel di atas terlihat bahwa ketuntasan belajar siswa masih rendah. Guru tersebut menyatakan penyebab rendahnya hasil pembelajaran matematika siswa adalah kurangnya kemampuan siswa untuk memahami materi yang bersifat abstrak. Selain itu siswa kurang mampu mengaitkan pengetahuan-pengetahuan yang telah mereka miliki. Hal ini mengakibatkan siswa kurang bersemangat untuk mengikuti pelajaran matematika. Kondisi ini menunjukkan perlu adanya perubahan dan perbaikan dalam usaha meningkatkan hasil belajar siswa yaitu dengan meningkatkan kualitas pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar matematika umumnya dan ruang dimensi tiga khususnya. Materi pokok ruang dimensi tiga adalah salah satu materi pokok yang sangat penting dalam mata pelajaran matematika.
Guru matematika kelas Xa SMA Negeri 1 Pkl. Kuras telah melakukan perbaikan dengan cara menjelaskan materi ruang dimensi tiga dengan menggunakan benda-benda yang ada di dalam ruangan kelas untuk dijadikan sebagai contoh seperti buku, ruangan kelas, dan lain-lain. Namun usaha ini belum juga mencapai hasil yang diharapkan. Selain disebabkan oleh terbatasnya benda yang bisa dijadikan contoh, pembelajaran ini membutuhkan waktu yang lama karena jika siswa belum mengerti, guru akan mengulangi penjelasannya dan menggunakan contoh yang telah diterangkan sebelumnya.
Berdasarkan permasalahan di atas, penulis mencoba untuk mengatasinya dengan cara menerapkan penerapan model pembelajaran langsung dengan menggunakan komputer sebagai media pembelajaran. Komputer bisa menghadirkan benda-benda untuk dijadikan contoh dalam bentuk gambar atau animasi yang lebih menarik dan berkesan, sehingga pembelajaran bisa dirasakan siswa lebih menyenangkan dan tidak membosankan. Selain itu media pembelajaran bisa mempercepat proses pembelajaran.
Pembelajaran langsung dirancang secara khusus untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan prosedural yaitu pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu dan pengetahuan deklaratif yaitu pengetahuan tentang sesuatu, yang diajarkan selangkah demi selangkah (Kardi dan Nur, 2000). Penggunaan komputer sebagai media pembelajaran dapat menjadikan pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif menjadi lebih menarik dan berkesan, sehingga pengalaman belajar dirasakan siswa lebih konkret. Selain itu Penggunaan komputer sebagai media pembelajaran bisa memudahkan guru dalam menyampaikan materi, dan mempermudah siswa untuk menyerap apa yang disampaikan guru. Media pembelajaran dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi (Sadiman, 1996).

http://one.indoskripsi.com

Advertiser