Ibarat pakaian yang penuh variasi lengkap dengan berbagai corak warna dan modelnya, semua itu adalah dengan tujuan agar si pemakai merasa nyaman, aman, terlindung, juga agar merasa percaya diri dan dihargai/dihormati orang lain. Orang lain yang memandang cara berpakaian pun akan merasa senang, simpati, bahkan mungkin tertarik akan performa dan potongan/model pakaian tersebut. Maka secara lugas dapat dikatakan bahwa tujuan daripada berpakaian sudah tercapai.
Demikian juga dengan pembelajaran. Banyak ragam strategi pembelajaran, pendekatan, metode pembelajaran dan juga model pembelajaran. Tujuan dilaksanakannya berbagai macam strategi pembelajaran, metode pembelajaran dan model pembelajaran adalah agar guru/pendidik lebih mudah, lebih efektif dan efisien dalam menerapkan suatu pembelajaran sehingga apa yang menjadi tujuan pembelajaran akan mudah tercapai secara maksimal.
Bagi peserta didik akan menimbulkan perasaan senang, termotivasi, tertantang sehingga pembelajaran pun menjadi lebih bermakna dan PAIKEM (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan ). Tidak ada lagi pembelajaran yang monoton dan menjemukan.
Khusus model pembelajaran, ternyata jumlahnya cukup banyak. Hal ini karena selalu ada inovasi-inovasi baru yang dilakukan oleh kalangan guru/pendidik, ahli pendidikan dan kaum cerdik cendikiawan baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri.
Efektif atau tidaknya suatu model pembelajaran diterapkan, tidak ditentukan oleh kecanggihan suatu model pembelajaran saja, karena pada prinsipnya tidak ada satu model pembelajaran pun yang terbaik. Model pembelajaran yang terbaik adalah model pembelajaran yang relevan dengan tujuan yang hendak dicapai.
Dari sekian model pembelajaran, berikut penulis sampaikan 35 model pembelajaran yang efektif. Efektif dalam arti cara penerapannya dan efektif dalam daya serap peserta didiknya.
1. Examples Non Examples ( contoh dapat dari kasus/gambar yang relevan dengan KD).
2. Picture and Picture.
3. Numbered Head Together ( Kepala Bernomor- Spencer Kagan 1992).
4. Cooperatif Script (Dansereau CS.,1985).
5. Kepala Bernomor Struktur ( modifikasi dari Number Heads).
6. Student Teams –Achievement Divisions (STAD) Tim Siswa Kelompok Prestasi (SLAVIN, 1995).
7. Jigsaw ( Model Tim Ahli )-(Aronson, Blaney, Stephen, Sikes, and Snapp, 1978).
8. Problem Based Introduction ( PBI ) Pembelajaran Berdasarkan Masalah.
9. Artikulasi.
10.Mind Mapping.
11. Make a Match (Mencari Pasangan – Lorna Curran, 1994).
12. Think Pair and Share (Frank Lyman 1985).
13. Debate (Debat).
14. Role playing.
15.Group Investigation ( Sharan, 1992 ).
16. Talking Stik.
17. Bertukar Pasangan.
18. Snowball Throwing.
19. Student Facilitator and Explaining.
20. Course Review Horay.
21. Demonstration ( khusus materi yang memerlukan peragaan atau percobaan).
22. Explicit Instruction/Pengajaran Langsung ( Rosenshina&Stevens, 1986).
23. Cooperative Integrated Reading and Composition(CIRC)-Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis (Stevens – Slavin, 1995).
24. Inside- Outside- Circle/Lingkaran Kecil-Lingkaran Besar ( Spencer Kagan).
25. Tebak Kata.
26. Word Square.
27. Scramble.
28. Take and Give.
29. Concept Centence.
30. Complete Sentence.
31. Time Token ( Arends, 1998).
32. Pair Checks ( Spencer Kagen, 1993).
33. Keliling Kelompok.
34. Tari Bambu.
35. Two Stay Two Stray-Dua Tinggal Dua Tamu ( Spencer Kagan, 1992 ).
Sebenarnya masih banyak macam model pembelajaran selain dari apa yang sudah penulis sampaikan di atas. Di antaranya yaitu model pembelajaran yang sudah atau baru saja ditemukan oleh Bapak/Ibu Guru namun karena suatu sebab belum sempat dipublikasikan. Penulis percaya hal itu hanya tinggal menunggu waktu saja.
Penjelasan lebih terperinci dari ke-35 model pembelajaran di atas akan penulis sampaikan satu persatu pada postingan yang akan datang. Meliputi pengertian, cara, media dan langkah-langkah penerapannya. Semoga Bapak/Ibu Guru bersedia mengikutinya.
Demikian juga dengan pembelajaran. Banyak ragam strategi pembelajaran, pendekatan, metode pembelajaran dan juga model pembelajaran. Tujuan dilaksanakannya berbagai macam strategi pembelajaran, metode pembelajaran dan model pembelajaran adalah agar guru/pendidik lebih mudah, lebih efektif dan efisien dalam menerapkan suatu pembelajaran sehingga apa yang menjadi tujuan pembelajaran akan mudah tercapai secara maksimal.
Bagi peserta didik akan menimbulkan perasaan senang, termotivasi, tertantang sehingga pembelajaran pun menjadi lebih bermakna dan PAIKEM (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan ). Tidak ada lagi pembelajaran yang monoton dan menjemukan.
Khusus model pembelajaran, ternyata jumlahnya cukup banyak. Hal ini karena selalu ada inovasi-inovasi baru yang dilakukan oleh kalangan guru/pendidik, ahli pendidikan dan kaum cerdik cendikiawan baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri.
Efektif atau tidaknya suatu model pembelajaran diterapkan, tidak ditentukan oleh kecanggihan suatu model pembelajaran saja, karena pada prinsipnya tidak ada satu model pembelajaran pun yang terbaik. Model pembelajaran yang terbaik adalah model pembelajaran yang relevan dengan tujuan yang hendak dicapai.
Dari sekian model pembelajaran, berikut penulis sampaikan 35 model pembelajaran yang efektif. Efektif dalam arti cara penerapannya dan efektif dalam daya serap peserta didiknya.
1. Examples Non Examples ( contoh dapat dari kasus/gambar yang relevan dengan KD).
2. Picture and Picture.
3. Numbered Head Together ( Kepala Bernomor- Spencer Kagan 1992).
4. Cooperatif Script (Dansereau CS.,1985).
5. Kepala Bernomor Struktur ( modifikasi dari Number Heads).
6. Student Teams –Achievement Divisions (STAD) Tim Siswa Kelompok Prestasi (SLAVIN, 1995).
7. Jigsaw ( Model Tim Ahli )-(Aronson, Blaney, Stephen, Sikes, and Snapp, 1978).
8. Problem Based Introduction ( PBI ) Pembelajaran Berdasarkan Masalah.
9. Artikulasi.
10.Mind Mapping.
11. Make a Match (Mencari Pasangan – Lorna Curran, 1994).
12. Think Pair and Share (Frank Lyman 1985).
13. Debate (Debat).
14. Role playing.
15.Group Investigation ( Sharan, 1992 ).
16. Talking Stik.
17. Bertukar Pasangan.
18. Snowball Throwing.
19. Student Facilitator and Explaining.
20. Course Review Horay.
21. Demonstration ( khusus materi yang memerlukan peragaan atau percobaan).
22. Explicit Instruction/Pengajaran Langsung ( Rosenshina&Stevens, 1986).
23. Cooperative Integrated Reading and Composition(CIRC)-Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis (Stevens – Slavin, 1995).
24. Inside- Outside- Circle/Lingkaran Kecil-Lingkaran Besar ( Spencer Kagan).
25. Tebak Kata.
26. Word Square.
27. Scramble.
28. Take and Give.
29. Concept Centence.
30. Complete Sentence.
31. Time Token ( Arends, 1998).
32. Pair Checks ( Spencer Kagen, 1993).
33. Keliling Kelompok.
34. Tari Bambu.
35. Two Stay Two Stray-Dua Tinggal Dua Tamu ( Spencer Kagan, 1992 ).
Sebenarnya masih banyak macam model pembelajaran selain dari apa yang sudah penulis sampaikan di atas. Di antaranya yaitu model pembelajaran yang sudah atau baru saja ditemukan oleh Bapak/Ibu Guru namun karena suatu sebab belum sempat dipublikasikan. Penulis percaya hal itu hanya tinggal menunggu waktu saja.
Penjelasan lebih terperinci dari ke-35 model pembelajaran di atas akan penulis sampaikan satu persatu pada postingan yang akan datang. Meliputi pengertian, cara, media dan langkah-langkah penerapannya. Semoga Bapak/Ibu Guru bersedia mengikutinya.